Ditahun ketiganya Gotrasawala Festival 2015 West Java Cultural & Performing Arts Festival mendapat apresiasi dari berbagai kalangan di Jawa Barat. Kegiatan yang digelar selama 3 hari tersebut di buka dengan tarian Sekar Keprabon dan Bedug Kacirebonan di Goa Sunyaragi, Cirebon. (30/10/2015).
Dalam sinopsis menjelang dimulainya Tarian Sekar Keprabon yang dibacakan oleh Muhammad Arifin, di sebutkan bahwa Tari Sekar Keprabon adalah tarian dalam menyambut tamu undangan Raja-Raja pada masa lalu. Tarian ini menggambarkan adat dan tradisi serta tingkah laku Putri-Putri keraton. Bekal pengetahuan agama dan petuah orang tua selalu menjadi pegangan. Hal ini diwujudkan dalam gerak yang menyampaikan pesan rukun iman dan rukun islam.
Sosok perempuan keraton dalam tarian ini digambarkan sebagai sosok perempuan yang berbudi pekerti luhur, berpengetahuan dan selalu bisa menyesuaikan dengan lingkunganya tanpa sedikitpun merubah kepribadianya.
Sosok perempuan keraton dalam tarian ini digambarkan sebagai sosok perempuan yang berbudi pekerti luhur, berpengetahuan dan selalu bisa menyesuaikan dengan lingkunganya tanpa sedikitpun merubah kepribadianya.
 |
| Tari Sekar Keprabon +Gotrasawala Festival 2015 di Sunyaragi |
Tarian Sekar Keprabon, juga terinspirasi dan mengambil spirit dari sejarah Cirebon, dimana banyak tokoh-tokoh perempuan yang memiliki keutamaan, seperti Nyi Mas Ratu Pakungwati dan Nyi Mas Ratu Gandasari. Keduanya adalah sosok perempuan yang berkepribadian luhur dan rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara.
Tarian Sekar Keprabon dimainkan oleh 6 Putri Tari Penabur Bunga dan 5 Putri Tari Sekar Keprabon melalui Sanggar Galih Kangkung binaan Pangeran Haerudin Keprabon, Cirebon.
Ratusan tamu undangan pun dibuat terpesona oleh penampilan Bedug Kacirebonan yang melengkapi upacara pembukaan Festival Gotrasawal 2015 yang secara resmi di buka oleh H. Dedy Mizwar selaku Wakil Gubernur Jawa Barat tersebut.
Nur Hidayat, Mahasiswa STMIK IKMI Cirebon sekaligus fotografer dari Sanggar Galih Kangkung mengungkapkan bahwa dirinya baru mengetahui ferstival tersebut, sebagai warga cirebon dirinya merasa bangga dan berharap tahun depan bisa menghadiri kembali bahkan terlibat secara langsung.
"Semoga tradisi dan budaya Cirebon semakin dikenal hingga ranah internasional" Pungkasnya.
Nur Hidayat, Mahasiswa STMIK IKMI Cirebon sekaligus fotografer dari Sanggar Galih Kangkung mengungkapkan bahwa dirinya baru mengetahui ferstival tersebut, sebagai warga cirebon dirinya merasa bangga dan berharap tahun depan bisa menghadiri kembali bahkan terlibat secara langsung.
"Semoga tradisi dan budaya Cirebon semakin dikenal hingga ranah internasional" Pungkasnya.
0 Comments